Lifestyle

|

2 November, 2023

Mari Mengenal Penyakit Autoimun!

Belakangan nama penyakit autoimun mulai santer terdengar di kalangan masyarakat Indonesia. Mulai dari masyarakat biasa sampai para selebriti dikabarkan menderita penyakit ini dan bahkan ada yang sampai meninggal dunia. Penyakit apakah ini? Dan apakah mereka yang menjadi penyintasnya tidak dapat melakukan kegiatan kerja dan olahraga seperti orang normal?

“Pertama, autoimun bukan penyakit menular. Penyakit ini dikarenakan gangguan fungsi kekebalan tubuh kita. Fungsinya tidak normal, dia malah cenderung berlebih. Dia menyerang sel tubuh sendiri. Kekebalan tubuh seharusnya untuk menjaga tubuh kita dari bakteri dan virus dari luar. Tapi, karena disfungsi dia justru tidak bisa mengenal sel tubuh sendiri, malah sebaliknya menyerang sel tubuh. Hal itu menimbulkan kerusakan di berbagai sel dan organ tubuh,” jelas Dr. dr. Alvina Widhani, Sp.PD, K-AI, Konsultan Ilmu Penyakit Dalam Bidang Alergi dan Imunologi RSCM kepada Golf1.

 

Dr. dr. Alvina Widhani, Sp.PD, K-AI, Konsultan Ilmu Penyakit Dalam Bidang Alergi dan Imunologi RSCM

 

Penyakit autoimun ada yang sifatnya sistemik dan ada juga yang khusus menyerang organ tubuh tertentu saja. Jenis penyakit autoimun yang sifatnya sistemik dapat menyerang berbagai organ tubuh. Penyakit autoimun yang termasuk sistemik antara lain adalah lupus, sindrom antifosfolipid, sindrom sjogren, dan rheumatoid arthritis. Penyakit autoimun yang menyerang organ tertentu seperti multipel sklerosis (saraf) dan penyakit autoimun tiroid (kelenjar gondok). Selain itu, masih banyak jenis penyakit autoimun lainnya.

Kesadaran masyarakat terhadap penyakit autoimun pada saat ini masih rendah karena gejalanya yang bervariasi dan menyerupai beragam penyakit lainnya, sehingga perlu adanya edukasi, serta pemahaman masyarakat tentang penyakit ini.

Seperti layaknya penyakit lain, autoimun ada yang kategori ringan dan ada yang berat. “Beragam sekali. Ada yang datang dari awal sudah langsung berat. Ada yang ringan, lalu beberapa tahun kemudian menjadi berat. Yang sistemik bisa kena organ vital, seperti ginjal, saraf, dan jantung. Jika tidak ditangani dengan cepat bisa menyebabkan kegagalan organ dan kematian. Tapi, untuk jenis autoimun tertentu yang hanya menyerang kulit seperti vitiligo biasanya tidak sampai menyebabkan kematian. Penyakit autoimun bisa menyebabkan komplikasi, termasuk meningkatkan risiko terkena stroke dan jantung koroner. Pasien harus rutin berkonsultasi pada dokter dan minum obat yang dianjurkan secara rutin,” kata Alvina. Penyakit autoimun sampai saat ini belum dapat disembuhkan secara total, namun bisa dikendalikan dengan obat-obatan hingga penyintasnya masuk dalam fase remisi dan sebagian dapat hidup tanpa obat. Namun, penyakit ini masih bisa kambuh lagi karena adanya pemicu tertentu.

Lalu, bagaimana aktivitas penyintas autoimun dalam kehidupan sehari-hari?

Tentu saja semua itu tergantung pada kondisi penyintasnya. Masing-masing orang bisa berbeda kondisinya. Jika telah didiagnosis terkena penyakit autoimun sebaiknya aktivitas kerja dan olahraga harus dikurangi. Perlu dilakukan adaptasi dengan kondisi tubuh. “Nanti ketika kondisi tubuhnya sudah lebih baik bisa ditingkatkan secara bertahap. Umumnya memang harus dikurangi, level aktivitasnya tidak bisa seperti saat tubuhnya masih sehat. Pada tubuh yang sehat pun kita juga harus bisa menyesuaikan kemampuan kita. Sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter yang merawat,” tegas Alvina yang menyelesaikan pendidikan kedokterannya di Universitas Indonesia.

Bukan berarti tidak boleh aktivitas fisik sama sekali. Dengan beraktivitas terkadang juga bisa membantu meningkatkan kesehatan. Antara lain dapat meningkatkan mood yang positif dan menghilangkan rasa nyeri. Oleh karena itu, setiap penyintas harus mengenal kondisi tubuhnya masing-masing. Pada orang dengan lupus (odapus) dianjurkan mengurangi paparan sinar matahari karena dapat memicu kekambuhan sehingga dapat memilih olahraga indoor atau dengan menggunakan tabir surya, topi, atau paying kalau beraktivitas di luar ruangan.

Jika memang memungkinkan untuk melakukan aktivitas olahraga di area outdoor, Anda tidak perlu khawatir. Silahkan melakukan dan menikmatinya, termasuk bermain golf. Kenali dan ukur kemampuan fisik Anda masing-masing.