Feature

|

19 June, 2025

GCMAI Dorong GM Lapangan Golf Semakin Cerdas

BOGOR – Para General Manager (GM) lapangan golf tidak boleh hanya mengandalkan insting dalam mengambil sebuah keputusan. GM yang pintar pasti mampu meningkatkan kualitas lapangan golf yang dipimpinnya.

Hal itu disampaikan oleh Rina Maharani, Ketua Golf Club Managers Association of Indonesia (GCMAI)  kepada wartawan di acara Seminar Golf Maintenance For General Manager “ Grounded Leadership Turf & Equipment Mastery For The Visionary GM” di Leuweung Gledegan Ecolodge  dan Salak Golf Tamansari, Bogor, Jawa Barat, Kamis (19/6).

“Kami ingin meningkatkan kompetensi dari para GM Indonesia. Kalau GM pintar, lapangannya pasti bagus, dan pemainnya tambah banyak. Kami ingin para GM bisa mengambil keputusan bukan hanya berdasarkan insting, tapi karena memang dia paham. Dia harus mengambil keputusan strategis berdasarkan data,” kata Rina. Kegiatan ini diikuti 56 peserta dari berbagai lapangan golf di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, dan Batam

Di bawah kepemimpinannya, GCMAI aktif membuat program edukasi. Sebelumnya mereka juga pernah membuat seminar tentang perawatan rumput dan bisnis lapangan golf. “Mengapa GM juga harus paham soal peralatan pemeliharaan lapangan golf, karena itu investasi yang paling mahal, baik itu membeli unit mesin maupun spare part-nya. Karena masuk kategori investasi yang tinggi, GM harus cerdas dalam membuat keputusan,” lanjut Rina.

Dalam seminar itu, Rina menjadi salah satu pembicara, yaitu tentang The Grounded GM,  Kepemimpinan Stategis dan Pemahaman Mesin Perawatan Lapangan.

Selain itu Achmad Zakaria selaku Ketua Asosiasi Superintendent Padang Golf Indonesia (ASPGI) menjadi nara sumber dua topik, yaitu Types and Clasifications Turf Equipment, Bridging the Gap – From Operation, yaitu cara membangun komunikasi yang efektif antara GM dan tim golf course maintenance.

“Kami juga melibatkan ASPGI agar komunikasi kedua organisasi ini juga baik. Kalau komunikasi baik, maka kerja juga menjadi enak,” kata Rina.

GCMAI juga menghadirkan Garet Knight, seorang Turf Experise. Dia menjadi nara sumber Turf Equipment 101 – Specs Function & Smart Comparison, yaitu tentang pemahaman dasar spesifikasi mesi dan cara membandingkan secara objektif berdasarkan kebutuhan lapangan. Selain itu Gareth juga menyampaikan tentang Sustainable Equipment Technology & Golf Maintenance Strategy. Dia juga memimpin demonstrasi langsung penggunaan alat di lapangan untuk memberikan visualisasi nyata bagi para peserta.

Agar semakin paham, para peserta diajak untuk terlibat aktif dalam studi kasus tentang bagaimana membuat keputusan pembelian alat yang tepat agar bisa menghemat anggaran dan meningkatkan hasil lapangan. Sesi dipimpin oleh Qamal Mutaqin, seorang praktisi pemeliharaan lapangan golf.

Seluruh peserta juga mengikuti  Workshop – Creating a Procurement & Renewal Plan, yaitu latihan menyusun rencana pengadaan dan rotasi alat secara strategis, dengan kasus simulasi yang dipimpin oleh Indah Nurlina, Ketua Bidang Pengembangan dan Pelatihan Profesi GCMAI sebagai moderator.

Jumlah Pemain Golf Turun?

Golf sempat menjadi olahraga yang banyak diminati masyarakat Indonesia selama masa pandemi dan usai pandemi Covid-19. Namun, kabarnya jumlah pemain golf saat ini kembali turun. Menanggapi kondisi itu, Rina Maharani tetap optimistis.

“Sebetulnya tetap naik, tapi growth-nya tidak seperti setelah Covid. Di Indonesia olahraga sering menjadi tren saja, misalnya kalau sedan tren lari, banyak ikut lari. Selain itu ada sepeda, pedel. Tapi, kami tidak khawatir golf tidak ada peminat, karena olahraga ini bisa dimainkan dengan gap umur yang panjang, mulai dari usia 5 sampai 80 tahun an pun tetap bisa bermain golf. Yang perlu diperhatikan adalah bagaimana caranya agar olahraga ini dapat diterima masyarakat,” jelas Rina yang saat ini sedang ikut membidani pembuatan lapangan golf baru, Salak Golf Tamansari.

Selain gap umur yang panjang, golf memiliki banyak manfaat kehidupan. Selain baik untuk kesehatan fisik, olahraga ini memiliki banyak manfaat psikologis sehingga akan tetap banyak peminatnya.

*Francisca Xaveriana Taolin