Feature

|

30 June, 2023

Demi Prestasi Golf Indonesia, Ketua PB PGI Rangkul Seluruh Stake Holder

Pengurus Besar Persatuan Golf Indonesia (PB PGI) periode 2023-2027 yang dipimpin KPH Japto Soelistyo Soerjosoemarno resmi dilantik oleh Letjen (Purn) Marciano Norman, Ketua Umum KONI Pusat di Hotel Sultan, Jakarta, 5 Juni lalu. Pemerintah berharap golf di Indonesia menjadi semakin maju dan bisa ikut tampil di Olimpiade.

“Mewakili pemerintah saya mengucapkan selamat atas dilantiknya PB PGI. Belum dilantik saja sudah bisa memberikan dua medali di SEA Games. Saya yakin di bawah kepemimpinan pak Japto yang memiliki jaringan yang luas golf akan tambah maju dan berprestasi. Harapan kami semoga pegolf-pegolf Indonesia juga bisa tampil di Olimpiade,” kata Dito Ariotedjo selaku Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) saat memberikan sambutan. Timnas golf Indonesia meraih satu medali perak dan satu perunggu di SEA Games yang diselenggarakan di Kamboja, bulan Mei lalu.

Menteri termuda di jajaran Kabinet Indonesia Maju ini mengungkapkan bahwa dirinya telah mengusulkan kepada Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) agar golf bisa masuk dalam kurikulum pendidikan. Hal ini diharapkan bisa menjadi bagian dari pembibitan atlet sejak dini. “Semoga sports go to school bisa berjalan dengan baik. Harapannya dengan program ini kita bisa mencari atlet sampai ke sekolah-sekolah. Federasi juga harus mendorong ini. Jadi, Kemenpora sangat terbuka untuk pecinta golf dan semoga di kejuaraan yang akan datang bisa sukses dan mendapatkan medali,” Jelas Dito. Selain itu dia juga mengatakan sedang berupaya mengusulkan agar pemerintah bisa memberikan insentif kepada perusahaan-perusahaan yang memberikan dukungan untuk olahraga.

Sebelumnya, Japto telah menyampaikan kepada Menpora agar golf bisa masuk dalam program pilihan ekstra kulikuler para siswa di sekolah. Japto yang terpilih dalam Musyawarah Nasional (Munas) PB PGI pada bulan Februari lalu berupaya merangkul seluruh stake holder golf di Indonesia agar bersama-sama mendukung kemajuan olahraga ini

“Banyak yang harus dikerjakan oleh PB PGI. Kami diwajibkan untuk mengembangkan dan mendidik junior, ladies, dan amatir. Kami perlu pelatih, jadi kami bekerja sama dengan PGA Indonesia yang memiliki banyak teaching pro. Selama ini orang tua secara mandiri membiayai anak-anak mereka untuk menjadi pegolf yang bagus, kami harus bantu. Kami juga sudah melakukan koordinasi dengan APLGI (Asosiasi Pemilik Lapangan Golf Indonesia) agar bisa memberikan fasilitas kepada para atlet dan juga junior,” jelas Japto.

Dalam kepengurusannya, Japto melibatkan Boy Rafli Amar dan tim yang dalam Munas PB PGI menjadi salah satu rivalnya dalam pemilihan ketua umum baru. Menurut Japto, dirinya dan Boy sama-sama memiliki harapan yang sama, yaitu bisa mencapai prestasi golf yang bagus. Boy yang juga dikenal sebagi mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina PB PGI.

Dalam hal pembinaan, Japto akan melibatkan seluruh klub yang merupakan anggota PGI. “Saya akan segera membuat Rakernas (Rapat Kerja Nasiona) dan minta setiap klub yang merupakan anggota PGI untuk ikut serta melakukan pembinaan. Mereka diminta untuk bisa membina minimal lima orang pegolf, termasuk junior,” kata Japto.

Dengan adanya kerjasama dari semua pihak, dia meyakini perkembangan golf prestasi akan bisa lebih cepat dicapai. Apalagi PGI memiliki anggota ratusan klub golf.

Dalam acara pelantikan tersebut, Raja Sapta Oktohari yang merupakan Ketua Komite Ollimpiade Indonesia (KOI) mengungkapkan bahwa pembinaan golf hampir sama dengan sepeda sport. Dia mengungkapkan pengalamannya menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Sepeda Sports Indonesia (PB ISSI) selama dua periode. “Mirip dengan yang terjadi di olahraga sepeda. Banyak komunitasnya yang anggotanya mempunyai sepeda dengan harga yang mahal, sebaliknya para atletnya justru kesulitan bahkan dalam hal hanya untuk membeli wheel. Lebih besar komunitasnya daripada prestasi. Oleh karena itu kami berusaha untuk mendekatkan para atlet dengan komunitas. Satu alet bisa mempunyai lebih dari satu bapak angkat. Dan Alhamdulilah setelah menjabat selama dua periode akhirnya kita bisa mendapat medali emas dari cabang olahraga sepeda,” ungkapnya.

Fakta ini memang tidak dapat dipungkiri. Di Indonesia ada banyak komunitas golf yang tentu memiliki kemampuan finansial yang bagus, namun di satu sisi lainnya para atlet golf masih sulit mendapatkan sponsor. Padahal mereka membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk berlatih dan mengikuti berbagai kompetisi.

Semoga upaya Japto untuk merangkul dan mengajak kerja sama seluruh stake holder golf di Indonesia bisa membuahkan hasil yang menggembirakan. Semoga di bawah kepemimpinan Ketua Umum PB PGI yang baru ini olahraga golf Indonesia semakin bisa berprestasi.

Photos: PB PGI