Walaupun selalu didorong untuk bermain golf, namun Darma Mangkuluhur lebih memilih balapan saat masih anak-anak dan remaja. Namun, kini saat usianya sudah mulai matang dan menjadi pengusaha, putra sulung Tommy Soeharto dan Ardia Pramesti Regita Cahyani ini berambisi mengembangkan bisnis lapangan golf atau golf tourism di Indonesia.
“Sebetulnya dari kecil saya sudah sering ke lapangan golf. Setiap balap di Sirkuit Sentul pasti makannya di Palm Hill Golf Club. Bapak saya selalu push untuk saya jadi pegolf. Tapi, saya pilih menjadi pembalap karena adrenalinnya lebih dapat. Harusnya sekarang golf,” ungkap Darma dalam wawancara eksklusif dengan Golf1 di Belitung, pekan lalu.
Menurut Darma, golf merupakan olahraga yang unik, tidak dipengaruhi faktor eksternal alias sangat bergantung pada mindset diri sendiri. “Hal itu yang membuat golf lebih menantang dan seru, beda dengan olahraga lain. Kalau hasilnya jelek itu bukan salah siapa-siapa, tapi dirimu sendiri” kata pria yang genap berusia 26 tahun pada 8 Agustus lalu.
Walau masih muda, Darma sudah menempati jabatan penting, yaitu menjadi Komisaris Utama PT Intra GolfLink Resorts Tbk yang memiliki tiga lapangan golf di Indonesia, yaitu Palm Hill Golf Club di Sentul, New Kuta Golf & Ocean View di Bali, dan Black Rocks Golf Club di Belitung. Di bawah kepemimpinannya, tahun 2024 perusahaan tersebut menjadi Perusahaan Terbuka dan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai 8 Juli lalu.
Darma sangat ingin melihat pariwisata Indonesia berkembang dan kompetitif jika dibandingkan dengan negara-negara lain, khususnya Asia Tenggara. “level lapangan golf kita tidak boleh kalah dengan negara lain, seperti Thailand, Vietnam, dan Malaysia,” Jelasnya. Kebetulan tanggapan pasar terhadap peluncuran saham Intra GolfLink Resorts yang dilabeli dengan nama GOLF sangat baik, sehingga dengan adanya suntikan dana segar mereka dapat segera mengeksekusi program pembangunan dan peningkatan lapangan-lapangan golf yang dimiliki
“Saat ini kami sedang bikin hotel, invest lagi dengan lapangan golfnya dibagusin, club housenya ditingkatkan. Kami juga akan membangun fasilitas driving range di Bali. Semua itu kami lakukan untuk ekosistem yang bagus dan memadai untuk para pegolf, mulai dari level pemula sampai profesional,” kata Darma. Fasilitas driving rangenya juga akan dilengkapi dengan teknologi golf yang sedang berkembang agar pengalaman pegolf yang datang ke tempatnya akan semakin banyak.
Tanggung jawab besar yang diemban di usia yang muda tidak membuat Darma terhalang untuk menikmati kehidupannya dengan berbagai kegiatan. “Itu kan soal time management saja. Dengan responsibility yang besar, dimana tidak seperti umumnya orang-orang seumur saya, tapi di suatu titik setiap orang pasti juga lama-lama mau fokus berbisnis. Saya bersyukur bisa memimpin dan saya akan berusaha memberikan yang terbaik untuk bisa benar-benar mengembangkan golf tourism di Indonesia,” kata Darma.
Motivator Terbesar
Darma menghabiskan masa kecilnya di luar negeri. Dia menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah di Singapura. Lalu, melanjutkan kuliah jurusan bisnis di EU Bisnis School, Barcelona Spanyol. Namun, sosok panutan yang menjadi motivator terbesar dalam hidupnya adalah tetap kedua orang tua nya.
Dalam menjalankan tugasnya, dia menerapkan pola kepemimpinan yang bijaksana, yaitu berusaha untuk mendengarkan masukan dari orang-orang yang ada di dalam timnya. “Saya dengerin semua. Yang penting ada forum untuk dengerin semua. Pendapat pasti beda dari orang yang pengalamannya sudah banyak dan usianya lebih banyak. Saya belajar di luar negeri. Orang seumuran saya tapi belajar di dalam negeri tentu perspektifnya juga beda. Saya pasti mendengarkan dulu, baru dari situ kita harus diskusi dan membuat keputusan yang tepat. Good ideas bisa berkembang di situ,” tuturnya.
Dalam bidang golf, Darma memilih Bryson DeChambeau sebagai pegolf favoritnya. Juara U.S. Open 2024 ini menurutnya berbeda dengan pegolf-pegolf top lain. “Swing-nya keren suaranya. Kalau bikin content di Youtube juga bagus-bagus. Saya rasa dia pegolf yang bisa sentuh pegolf-pegolf Gen Z. Dia bia mengajar dan bikin content yang seru, beda dengan pegolf lain yang agak kaku,” jelas Darma tentang alasan mengagumi pegolf itu. Di luar kesibukan bekerja, Darma juga tetap bisa melakukan hobinya, termasuk nonton film. G1