Jonathan Wijono, pegolf pro Indonesia memasang target menjadi juara di Mandiri Indonesia Open 2023 yang akan diselenggarakan di Pondok Indah Golf Course, Jakarta, 3-6 Agustus. Pegolf nomor satu Indonesia ini akan bersaing ketat dengan para pemain top Asian Tour, termasuk juara bertahan Gaganjeet Bhullar, serta Miguel Tabuena, Sadom Kaewkanjana, Gunn Charoenkul, dan Taichi Kho yang saat ini masuk 10 Besar order of merit Asian Tour saat ini.
“Target buat di Mandiri Indonesia Open 2023 itu menang. Sudah lama tidak ada pemain Indonesia yang menjadi juara, jadi sebisa mungkin saya harus bermain bagus. Jangan menjadi beban, tapi harus fokus dan komit terhadap diri sendiri,” kata Jonathan yang menempati peringkat satu PGA Tour Indonesia setelah menjuarai 5 turnamen lokal. Turnamen berhadiah total US$ 500 ribu sudah diselenggarakan sejak tahun 1974, namun hanya satu pegolf Indonesia yang pernah menjadi juara, yaitu Kasiadi pada tahun 1989.
Selain Jonathan, pegolf tuan rumah Naraajie Emerald Ramadhanputra yang sudah memenangkan tiga turnamen Asian Development Tour (ADT) juga akan tampil di turnamen ini. Naraajie yang turn pro sejak tahun lalu pada tahun 2023 ini memilih untuk fokus pada turnamen internasional dan tidak ikut berkompetisi di turnamen-turnamen lokal. Sebagai tuan rumah, Asian Tour memberikan tiket main kepada 20 pegolf pro lokal.
Bhullar, pegolf asal India juga menyatakan siap untuk kembali mempertahankan gelar juaranya. “Saya sangat senang dapat kembali ikut di Mandiri Indonesia Open 2023. Tentu saja saya akan berusaha mempertahankan gelar saya. Dengan tiga kali memenangkan turnamen ini dan Pondok Indah Golf Course merupakan salah satu lapangan golf favorit saya, tentu saja turnamen ini mendapat tempat di hati saya. Saat ini saya sangat siap untuk kembali berkompetisi,” kata Bhullar yang menjadi juara Indonesia Open pada tahun 2022, 2016, dan 2013.
Japto Soerjosoemarno selaku Ketua Umum PB PGI yang merupakan pemilik turnamen Indonesia Open berharap para pegolf Indonesia bisa menunjukkan performa terbaik mereka. Menurutnya, kemampuan teknis bermain di lapangan para pegolf lokal sebenarnya tidak kalah dengan pemain asing. Namun mereka masih sering kalah di stamina. Pada beberapa turnamen terlihat performa pemain lokal menurun di hari terakhir pertandingan. “Selain kemampuan teknis, mereka harus lebih disiplin dalam latihan fisik sehingga stamina mereka bisa lebih stabil. Dengan demikian mereka mampu menunjukkan performa terbaik hingga hari terakhir pertandingan,” kata Japto.
